Penyajian Relief Permukaan Bumi
Relief adalah bentuk fisik dari lanskap, suatu konfigurasi sebenarnya dari muka bumi atau suatu bentuk yang memperlihatkan perbedaan dalam ketinggian dan kemiringan dari bentuk-bentuk yang ada/tidak sama di muka bumi. Definisi lain dari relied adalah Relief adalah bentuk dari permukaan bumi yang bermacam-macam baik berupa tonjolan atau cekungan.
Secara umum Penyajian Relief Permukaan Bumi dapat dikatakan bahwa pengertian relief ini dihubungkan dengan suatu bentuk/model keseluruhan muka bumi dalam bentuk (pandangan) tiga dimensi. Oleh sebab itu, pengertian relief jauh lebih luas dari sekedar ketinggian saja.
Informasi relief sangat diperlukan dan dapat digunakan antara lain pada:
- Pekerjaan konstruksi jalan raya, bendungan, dan irigasi
- Tujuan – tujuan navigasi
- Tujuan – tujuan operasi militer
- Tujuan – tujuan ilmu pengetahuan
- Tujuan – tujuan pariwisata
Seorang pembuat peta harus melengkapi informasi tentang Penyajian Relief Permukaan Bumi tersebut, dan pekerjaan ini jelas tidak mudah sebab harus disajikan adalah bentuk tida dimensi pada kertas yang mempunyai bentuk dua dimensi.
Adapun cara untuk menyajikan/menggambarkan relief tersebut antara lain:
- Garis kontur
- Titik tinggi
- Rock drawing
- Bayangan (shading/hill shading)
- Warna ketinggian
Garis Kontur
Selanjutnya, Garis kontur adalah suatu garis khayal (imagenary lines) yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai titik-titik yang sama mempunya ketinggian yang sama diatas/dibawah suatu referensi tinggi tertentu di (atas) muka bumi. Garis kontur 25 meter, artinya garis kontur ini mempunya titik – titik yang mempunyai ketinggian sama 25m terhadap referensi tinggi tertentu.
Dapat dibentuk dengan membuat proyeksi tegak garis-garis perpotongan bidang mendatar dengan permukaan bumi ke bidang mendatar peta. Pada umumnya peta dibuat dengan skala tertentu, maka bentuk garis kontur ini juga akan mengambil pengecilan sesuai skala peta.
Sifat kontur
Garis kontur memiliki sifat sebagai berikut:
- Satu garis kontur mewakili satu ketinggian tertentu
- Garis kontur memiliki nilai lebih rendah mengelilingi garis kontur yang lebih tinggi
- Garis kontur tidak berpotongan dan tidak bercabang
- Interval kontur biasanya 1 / 2000 x skala peta.
Contoh
Skala: 1:25.000
Beda tinggi (countour interval) = 1 / 2.000 x 25.000 = 12,5 meter
Besarnya interval kontur sesuai dengan skala peta dan keadaan di muka bumi. Interval kontur selalu dinyatakan secara jelas di bagian bawah tengah di atas skalagrafis
Skala Peta | Interval Kontur | Indeks Kontur |
1:10.000 | 5 meter | 25 meter |
1:25.000 | 12,5 meter | 50 meter |
1:50.000 | 25 meter | 100 meter |
1:100.000 | 50 meter | 200 meter |
1:250.000 | 100 meter | 500 meter |
- Rangkaian garis kontur yang renggang menandakan permukaan bumi yang landai, sebaliknya yang rapat menandakan permukaan bumi yang terjal/curam
- Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf “U” menandakan punggungan gunung
- Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf “V” terbalik menandakan suatu lembah atau jurang
Aturan
- Garis kontur menghubungkan titik-titik elevasi yang sama tinggi
- Garis kontur harus selalu di buat dengan tertutup atau harus berhenti pada bagian tepi peta
- Kontur tidak akan “masuk” bangunan atau rumah, tetapi mengikuti tepi dari bangunan tersebut.
- Apabila garis-garis kontur yang telah di dapatkan memotong lembah, walaupun lembah tersebut tidak memiliki harga ketinggian tertentu, maka garis kontur tersebut di buat meruncing ke arah hulu. Kemudian, spasi atau jarak garis kontur di sesuaikan dengan bentuk- bentuk lereng.
- Setiap garis kontur harus memiliki perbedaan yang jelas. Garis kontur tertutup yang memperlihatkan depresi harus di bedakan dengan garis kontur tertutup lainnya yang menunjukan bukit. Pembedaan garis kontur ini dapat di lakukan dengan cara menambahkan garis-garis gigi ke arah garis kontur depresi
Interpolasi Kontur
Kemudian, Interpolasi kontur adalah cara untuk menentukan nilai di antara dua nilai yang telah tertentu harganya. Interpolasi yang paling sederhana dan sering di gunakan untuk membuat kontur adalah interpolasi linear
Contoh tinggi titik A = +10m, tinggi titik B = 15 m. Apabila letak titik C tepat di tengah tengah A dan B, sedangkan hubungan antara A dan B adalah linear, maka tinggi titik C sama dengan 12,5 m.
Titik Tinggi
Titik tinggi adalah titik-titik di atas peta yang mempunyai suatu harga, di atas atau di bawah yang di gunakan. Pada peta topografi, titik-titik tinggi ini di gunakan sebagai pelengkap dari garis kontur. Fungsi utama titik-titik tinggi adalah memperlihatkan ketinggian tempat/titik yang penting di atas terain, seperti puncak bukit, titik paling dalam pada sebuah teluk, titik penting pada suatu jembatan dan sebagainya.
Pemilihan titik-titik yang harus di gunakan sebagai titik tinggi harus jelas, titik titik tersebut harus dapat di kenal pada terrain dengan mudah. Sebaran titik, umpamanya yang terletak di suatu kemiringan gunung, tidak akan berarti jika di bandingkan dengan sebuah titik yang terletak pada perpotongan jalan yang ada di gunung tersebut. Karena titik pada perpotongan jalan akan mempermudah di dalam melakukan orientas
Contoh yang baik untuk menempatkan titik tinggi antara lain adalah:
- Puncak bukit
- Lokasi/titik tertinggi dari perpotongan jalan (di pegunungan)
- Lokasi perpotongan sungai
- Perpotongan jalan
Rock Drawing
Garis kontur tidak memperlihatkan semua detail dari suatu relief. Lereng dari suatu bahan/karang yang berupa lapisan permukaan (rock outcrops) yang curam dan banyak belahan-belahannya, jika di gambarkan dengan garis kontur akan memperlihatkan suatu gambaran yang sama sekali berbeda dengan keadaan sebenarnya. Maka hal tersebut dapat di gambarkan dengan suatu penyajian yang di sebut rock drawing.
Penyajian relief secara rock drawing adalah suatu cara atau bentuk penyajian dari keadaan batuan atau karang yang mempunyai leren sangat curam serta mempunyai bentuk tidak teratur.
Bayangan (Hill Shading)
Lalu, Bayangan (Hill Shading) yaitu suatu teknih yang menggunakan pengaruh (effect) bayangan akibat penyinaran dari arah tertentu, digunakan untuk membantu di dalam menyajikan kesan tiga dimensi dari terrain. Bayangan merupakan visualisasi daratan dengan variasi nada yang memberikan efek tiga dimensi.
Di masa lalu, menciptakan bayangan gunung pada peta adalah melelahkan dan memakan waktu bagi kartografer dalam membentuk kontur secara seni. Saat ini, cara bayangan model elevasi digital (DEM) dapat di lakukan dalam satu langkah otomasi menggunakan suatu perangkat lunak sistem informasi geografis (SIG)
Penyajian bayangan secara otomasi sengan meningkatkan informasi geospasial pada peta, membantu pengguna untuk mendapatkan perspektif tiga dimensi di sebuah peta.
Warna Ketinggian
Penggunaan garis kontur kadang tidak dapat melengkap kesan pengguna peta akan bentuk relief secara keseluruhan; tidak mungkin untuk secara cepat menemukan hubungan antara relief-relief yang ada pada beberapa tempat di sebuah peta. Maka di gunakan warna-warna ketinggian yang secara cepat dapat memberikan “kejelasan” akan relief yang ada pada peta tersebut.
Ada beberapa cara untuk menentukan tingkatan warna:
- Di lakukan pemilihan sejumlah warna, setiap warna di gunakan untuk satu daerah ketinggian (height zone).
- Di atas 4.000 m: coklat kemerah merahan
- 2.000-4.000 m: merah kecoklat-coklatan
- 1.000-2.000 m: coklat
- 500-1.000 m: coklat muda
- 200-500 m: kuning
- 100-200 m: kuning hijau
- 0-100 m: biru hijau
- Di gunakan satu warna saja, tetapi dari warna tersebut di atur nadanya, di mulai dari paling rendah sampai yang paling tinggi; umumnya keadaan ini di gunakan untuk peta hitam putih
- Memilih satu rangkaian warna sedemikian rupa sehingga memberikan kesan ‘sedekat mungkin’ pada warna sesungguhnya (asli) dari lingkungan di mana unsur tersebut berada. Keadaan ini umumnya di terapkan pada warna untuk tumbuhan, pasir, karang, salju dan sebagainya.